Perawatan Murai Batu ala OM Cukrik
hallo, kali ini admin akan berbagi sedikit Perawatan Murai Batu Milik OM Cukrik,
Cekidoot... merawat murai batu juara memang gampang-gampang susah. Selain tergantung dari kualitas materi burungnya, sang pemilik atau perawat juga harus memahami karakter dari setiap individu murai batu tersebut. Kali ini Om Cukrik dari DBC ( Danasri Bird Club), Cilacap, akan berbagi tips tentang cara merawat murai batu hingga moncer di lapangan. Selama ini Om Cukrik dikenal spesialis pengorbit murai batu juara,.Hampir semua murai batu yang ada di Rumahnya merupakan pilihan, burung siap lomba, dengan beragam isian. Durasi kerja dan mentalnya di lapangan juga sudah terseleksi dan di atas rata-rata.Selain itu, Om Cukrik juga menyediakan anakan (trotolan) murai batu umur 3-4 bulan hasil ternak sendiri. “Beberapa murai batu eks jawara lomba saya jadikan indukan. Sekarang sudah ada enam pasang induk, dan semuanya sudah menghasilkan anakan,” jelasnya. Sudah ada puluhan murai batu yang moncer di lapangan berkat tangan dinginnya. Sebagian besar sudah dibeli rekan-rekan pemain, khususnya di Cilacap-Banyumas.
Namun masih ada murai batu yang menjadi jawara yang masih disimpannya, yaitu Bejita. Bejita ini adalah andalan bagi Om Cukrik
Cara merawat murai batu Bejita
Karena Bejita saat ini masih aktif dilombakan, Om Cukrik pun menempatkan ke dalam rumahnya yang tidak rame dengan sura burung, hal ini dikarenakan unruk menjaga kwalitas suara, energi agar tidak bersaut-sautan.
Sesuai dengan namanya, murai batu Bejita memiliki ciri khas tembakan yang tajam dan tembus. Burung non-ring atau hasil tangkapan hutan ini memiliki materi isian yang didominasi suara tembakan cililin.“Kalau sudah nembak, suara tembakan cililin itu bisa dikeluarkannya hingga empat atau lima kali secara nyusun-menyusun. Selain tembakan cililin, Bejita juga punya materi isian lagu kenari dan cucak jenggot dengan volume tembus,” jelasnya.
Setiap pagi, begitu kerodongnya dibuka, murai batu Bejita langsung dimasukkan ke kandang umbaran, sambil diberi jangkrik (5 ekor) dan kroto segar yang menjadi pakan utamanya. Bejita dibiarkan dalam kandang umbaran hingga 5 jam,sambil dijemur 1-2 jam, tergantung kondisi cuaca dan keadaan burung.
Dari kandang umbaran, Bejita masuk keramba mandi. Selesai mandi, burung diangin-anginkan sejenak, lalu diberik jangkrik lagu sebanyak 5 ekor. Selanjutnya, burung dikerodong dan diistirahatkan.
Itulah pengalaman Om Cukrik dalam merawat murai batu juara. Melalui pengenalan karakter dan kebiasaan masing-masing burung, gaco-gaco orbitannya selalu tampil stabil di lapangan
Comments
Post a Comment